Maaf: mengapa sukar dilafazkan?
Maafkan diriku,
Mengapa aku perlu mulakan dulu,
Sedangkan huru-hara engkaulah pertama yang palu,
Janganlah egkau memaksa diriku,
Untuk berbuat begitu.
Maafkan diriku,
Aku perlu menjaga hatiku,
Ku rasa diri ini pemenang nombor satu,
Dalam semua hal yang berlaku,
Kerna bukan semua engkau tahu,
Atas apa yang didiamkan oleh lidahku.
Tetapi,
Yang sebetulnya pada diriku,
Toleransi menjadi perencah kehidupanku,
Dalam hidup di dunia persahabatanku,
Yang telah berlaku biarkan ia berlalu,
Kerna ku tahu diriku jua amat memerlu,
Sahabat yang dapat membimbing kearah redha TuhanKU.
Jumaat, Mei 15, 2009
|
|
This entry was posted on Jumaat, Mei 15, 2009
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 comments:
Catat Ulasan